Notification

×

GAMIES INDONESIA

INDEKS BERITA

Danlantamal XIV dan HNSI Papua Barat Daya Sepakat Perkuat Keamanan Nelayan Tradisional: Sinergi Demi Laut yang Aman dan Berkelanjutan

17/04/2025 | 15:52 WIB Last Updated 2025-04-17T08:52:17Z

Kota Sorong PBD (17/4/25) – Komitmen terhadap perlindungan nelayan tradisional dan keamanan maritim kembali ditegaskan dalam pertemuan strategis antara Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) XIV Sorong, Laksamana Pertama TNI Joni Sudianto, CHRMP., M.Tr.Opsla., dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (DPD-HNSI) Papua Barat Daya, Fredrik Ronaldo Yesnadth, di Mako Lantamal XIV, Sorong.


Dalam suasana yang penuh kehangatan dan nuansa kebersamaan, kunjungan silaturahmi yang berlangsung di Ruang Audiensi Mako Lantamal XIV, Jl. Bubara No. 1, Klaligi, Distrik Sorong, Kota Sorong ini menjadi titik temu antara kekuatan militer maritim dan aspirasi nelayan lokal. Kegiatan ini bukan sekadar pertemuan seremonial, melainkan juga forum strategis untuk membangun sinergi konkret yang bertujuan menciptakan keamanan, keberlanjutan, dan kesejahteraan sektor kelautan di wilayah Papua Barat Daya.


Dalam sambutannya, Danlantamal XIV menegaskan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk menjaga keamanan nelayan tradisional melalui operasi rutin dan pengawasan maritim oleh unsur-unsur Satuan Kapal Patroli (Satrol). “Kami siap mendukung dan hadir di tengah masyarakat pesisir, terutama para nelayan tradisional yang sangat rentan terhadap berbagai bentuk ancaman di laut. Pengamanan ini bukan hanya soal patroli, tapi juga soal menciptakan rasa aman agar mereka dapat melaut dengan tenang,” ujar Laksamana Pertama Joni Sudianto.


Lebih jauh, beliau juga menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem laut sebagai warisan generasi. Ia menekankan perlunya tindakan preventif terhadap praktik-praktik ilegal seperti penangkapan ikan dengan bahan peledak dan penggunaan alat tangkap yang merusak terumbu karang. “Keamanan maritim yang kami jaga tidak terlepas dari upaya melindungi lingkungan laut. Laut yang aman adalah laut yang sehat,” tambahnya.


Sementara itu, Ketua DPD-HNSI Papua Barat Daya, Fredrik Ronaldo Yesnadth, menyampaikan apresiasi tinggi atas keterbukaan dan dukungan TNI AL, khususnya Lantamal XIV, terhadap komunitas nelayan tradisional. Ia berharap kerja sama yang terjalin dapat diperluas ke sektor pelatihan keselamatan laut, edukasi hukum maritim, serta bantuan teknis kepada nelayan.


“Kami melihat langkah ini sebagai awal dari kemitraan yang lebih kuat. Nelayan tradisional adalah garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan laut, dan kami butuh dukungan institusi besar seperti TNI AL untuk menjamin mereka dapat bekerja dengan aman dan bermartabat,” ujar Fredrik.


Pertemuan ini menghasilkan komitmen bersama antara Lantamal XIV dan DPD-HNSI untuk membentuk forum komunikasi rutin, membangun sistem pelaporan cepat bila terjadi insiden di laut, serta menyusun peta risiko keamanan bagi nelayan. Langkah ini dinilai strategis untuk mendorong hadirnya zona ekonomi pesisir yang aman dan produktif.


Kegiatan diakhiri dengan sesi diskusi santai dan penyerahan cendera mata sebagai simbol persahabatan antara TNI AL dan nelayan Papua Barat Daya.


Dengan sinergi ini, Sorong dan wilayah pesisir sekitarnya diharapkan menjadi model bagi daerah lain dalam membangun kolaborasi antara militer, masyarakat, dan organisasi sipil guna mewujudkan poros maritim yang tangguh dan inklusif di Indonesia Timur.


(Tim/Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update