Pasbar, Rakyat Merdeka86.com | Senin, 11 Rajab 1446 H bertetapatan dengan tanggal 11 Januari 2025 M, Yondrizal, S.H., S.Sos.,M.H. menjadi Keynote Speaker dalam Pembukaan Kegiatan Baitul Arqam Muhammadiyah bagi tenaga pendidik dan kependidikan di lingkungan amal usaha Muhammadiyah Cabang Muhammadiyah Talamau. Dalam penyampaikan singkatnya Yondrizal menjelaskan 3 tema penting yaitu perkaderan Muhammadiyah, kondisi Kader di Amal Usaha Pendidikan Muhammadiyah dan strategi Kader Muhammadiyah di Parlemen untuk Muhammadiyah.
Kader secara sederhana diartikan inti organisasi, orang-orang yang terlatih, terdidik dan terbina secara kontinue. Dengan demikian, mereka yang belum dilatih, didik dan dibina di persyarikatan Muhammadiyah belum layak dikategorikan sebagai kader Muhammadiyah. Secara meyeluruh bagi Muhammadiyah dan organisasi otonom Muhammadiyah berupa Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Mahasiswa Muhammadiyah, Pelajar Muhammadiyah, Hizbul Wathan dan Tapak Suci Putera Muhammmadiyah. Dikatakan bahwa masing-masing organisasi otonom Muhammadiyah tersebut di atas, memliliki sistem perkaderan tersendiri. Baitul Arqam adalah salah satu bentuk perkaderan formal di Muhammadiyah.
Kemudian terkait dengan kondisi kader di amal usaha Muhammadiyah, masih jauh dari yang diharapkan. Kita mesti menyadari bahwa salah satu cita-cita tulus KH.Ahamd Dahlan dalam mendirikan Amal Usaha Pendidikan Muhammadiyah adalah bagaimana di AUM tersebut tumbu subur dan berkembang kader-kader Muhammadiyah yang kelak ke depan mereka berfungsi sebagai Pelopor, Pelangsung, Penyempurna Muhammadiyah (P3M). Kita merasakan secara faktual bahwa amal usaha pendidikan Muhammadiyah yang ada di Pasaman Barat belum sebanding dengan pertumbuhan kader-kader. Secara matematis satu angkatan saja setiap tahun menamatkan ratusan alumni dari amal usaha pendidikan Muhammadiyah di Pasaman Barat. Dari ratusan alumni tersebut, belum terlihat kontribusinya untuk menggerakkan persyarikatan Muhammadiyah di Pasaman Barat ini. Kita masih kesulitan mencari Pimpinan Ranting Muhammadiyah. Disisi lain kita selalu mengklaim bahwa kader Muhammadiyah itu banyak. Hal ini sangat terbalik, dimana mencari 7 atau 5 orang saja untuk menjadi Pimpinan Ranting Muhammadiyah sulitnya minta ampun. Sehingga sampai saat ini masih banyak ranting-ranting Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang belum menyelenggarakan Musyran.
Selanjutnya poin ketiga dalam pembicaraan ini adalah bagaimanakan strategi kader-kader Muhammadiyah di Parlemen untuk percepatan gerakan Muhammadiyah ke depan. Secara lisan kita sudah menyampaikan kepada PDM Pasaman Barat, agar kiranya memanggil kader-kader Muhammadiyah yang saat ini menjadi anggota DPRD Kabuaten Pasaman Barat, untuk bicara lebih fokus tentang pergerakan Muhammmadiyah Pasaman Barat Periode 2022-2027 ini. Kita mendorong PDM Pasaman Barat untuk menargetkan bahwa Gedung dakwah Muhammadiyah Pasaman Barat ini bisa kita mulai untuk pelaksanaan pembangunannya ke depan. Kemudian terkait dengan infrastruktur amal usaha Muhammadiyah dan Kualitas tenaga pendidik dan kependidikan Muhammadiyah se Pasaman Barat ini lebih intens untuk diperhatikan. Sehingga terjadi percepatan perkembangan amal usaha pendidikan Muhammmadiyah di masa mendatang.
(syafri.m)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar