Talu, Rakyat Merdeka86.com | Prosesi palewaan Roiz Zulhadi, S.Pd sebagai Datuak Sati. Tuanku Bosa XV Jhonni.ZA beserta induak nan barampek dan jajaran Andiko serta pangulu turut hadir dalam kegiatan ini. Begitu juga dari jajaran pemerintahan, hadir camat Talamau, wali nagari se Talamau dan sejumlah tokoh Talamau antara lain Yondrizal, Alharis, Ronaldo serta cucu kamanakan Dt Sati.
Acara prosesi pelaewaan Datuak Sati berlangsung khidmat ditandai dengan pemasangan serong, baju kebesaran Datuak, pemasangan Saluak oleh mamak tuo kampung pinang. Terakhir pemasangan keris oleh Tuanku Bosa XV setelah diamanahkan oleh Mamak Tuo Kp.Pinang M.Roni
Mamak Putiah Kapalo Sukardi.BA, berharap kepada Datuak sati yang akan dilewakan dapat mengemban tugas dan amanah ini dengan sebaik baiknya. Jika ada masalah mari bersama diselesaikan, jangn mengedapan ego masing masing, sehingga perpecahan mudah terjadi yang berakibat fatal terhadap kampung kita ini.
Kemajuan teknologi dan informasi disatu sisi bagi kita sangat penting, namun disisi lain jika salah penerapan maka akan berdampak buruk kepada masyarakat kita.
Pidato adat yang disampaikan Roiz Zulhadi.Dt.Sati, S.Pd menjelaskan bahwa dengan telah selesainya proses adat palewaan Datuak Sati maka cita cita dan keinginan bersama cucu kamanakan Datuak sati pada beberapa bulan yang lalu, alhamdulillah terwujud dan dikabulkan oleh Allah SWT. Tentunya proses palewaan ini merupakan seremonial adat yang mesti kita lestarikan terus. Dengan telah dilewakannya Datuak Sati maka proses regenerasi kepemimpinan di Kampung Pinang ini telah terlaksana dengan baik. Saya dilewakan sebagai Datuak Sati beserta gadiang bulalai ini hendaknya ke depan kita bangun kekuatan dan kebersamaan untuk menjalankan roda adat istiadat terkhusus di Kampung Pinang, ungkap Roiz Zulhadi Datuak Sati.
Tuanku Bosa XIV Mamanda Jhonny.ZA dalam sambutannya menyampaikan bahwa Datuak Sati yang telah dilewakan ini merupakan andiko termuda yang ada di kebuntaran Talu. Meskipun dalam usia yang relatif muda, dan didorong dengan keinginan belajar dan kemauan untuk menjalankan amanah ini adalah modal kepemimpinan yang harus "dipacik arek diganggam taguah". Mudah mudahan Ninik mamak pemangku adat serta gadiang bulalai yang sudah dilewakan tadi memegang peran besar untuk membina cucu kamanakan di kampung.
Seorang Datuak mesti bijakasana dan Arif dalam menjalankan kepemimpinan di kampung. Disisi lain Datuak jo gading bulalai sebagai problem solver (pemecahan Maslah) kusuik ka manyalalasaian, karuah kamanjaniahan. Semoga ke depan tentu perlu kebersamaan "ka ilia sarangkuah dayuang, ka mudiak saontak galah. Pungkas Tuanku Bosa XV.
Di sesi akhir kegiatan ini Yondrizal, S.H.,S.Sos.,M.H Anggota DPRD Pasaman Barat mendapat kesempatan untuk menyampaikan pesan pean keummatan kepada seluruh tamu dn undangan. Dalam sambutannya Yondrizal menjelaskan bahwa kebersamaan adalah pilar utama untuk menggais apa yang dicita citakan. Demikian juga wujud dan cita cita pembangunan nagari Jungai Janiah Talu ke depan butuh kebersamaan pemikiran dan butuh kerja bersama.
Selaku anggota DPRD saya tentu sangat mendukung pelestarian adat istiadat sebagai wujud masyarakat yang beradat.
Proses ini tentu tetap kita lestarikan karen jelas adat tak akan lekang karna panas dan tak akan lapuk karena hujan.
Sebagai perwakilan masyarakat saya siap dukung dan meneruskan program program nagari, program Ninik mamak, ungkap Yondrizal yang juga mahasiswa program Doktor UM Sumbar.
(Syafri.m)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar