Rakyat Merdeka 86, Pasaman | Sepertinya keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) Sumatera Barat sudah mulai terganggu akibat aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) khususnya di Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat. Hal ini dibuktikan adanya segerombolan orang diduga pro PETI mendatangi rumah warga yang mengaku menolak PETI di tanahnya.
Gerombolan itu menurut keluarga pemilik rumah Arisman datang membawa senjata tajam, mengancam dan melempari rumah dengan batu sekira jam 23.29 Wib malam tanggal 12 April 2023 kemarin.
Atas peristiwa itu, Arisman telah mencoba membuat Laporan Polisi (LP) di Polsek Talamau, namun katanya anggota polsek menyebut tidak bisa langsung buat LP, disarankan buat surat pengaduan dulu secara tertulis, hingga akhirnya mengirimkan surat pengaduan ke Kapolda Sumatera Barat.
Menyikapi persoalan ini dan atas aspirasi masyarakat kepada Anggota DPR RI, Andre Rosiade, langsung merespon.
"Malam ini saya telepon Kapolda dan Kapolri," terang Andre Rosiade menjawab aspirasi masyarakat di Grup WhatsApp IKATAN MINANG SAKATO, Minggu (16/4/23).
Atas respon cepat Andre Rosiade, salah satu peserta grup memberikan balasan ucapan terimakasih.
"Alhamdulillah. Ucapan terimakasih dari rekan - rekan dari daerah untuk bang Andre. Kami bangga punya DPR RI seperti abang, kami bukan orang partai, kami dari masyarakat independen mengapresiasi bang Andre.
Tak takut melawan kejahatan demi masyarakat," jawab Darlinsah Jurnalis Sumatera Barat.
Andre kembali merespon. "Apa Gunanya jadi pejabat kalau tidak bisa bantu takyat," ungkap Andre.
Tak hanya itu, pernyataan Andre yang menyebut Apa Gunanya jadi pejabat kalau tidak bisa bantu takyat, ditanggapi akun Hargianto.
"Nah kalau itu saya sepakat. Mana anggota DPR RI dan DPRD PRov Lainnya??. Ayooo saatnya berbagi," kata Datuak Bagindo Malano Nan Hitam itu.
Hingga berita ini ditayangkan belum ada diterima tanggapan resmi dari Polda Sumbar maupun Mabes Polri terkait persoalan tersebut.
Arman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar